Mengenai Saya
Mutiara Tauhid Renungan #60
PAMRIH TERSEMBUNYI
Mutiara Tauhid Renungan #60
PAMRIH TERSEMBUNYI
Ketika aku menyapa, aku mengharapkan dia
membalas
Ketika aku tersenyum, aku mengharapkan diapun
membalas tersenyum
Ketika aku menyampaikan kebenaran, aku
mengharapkan dia menerima
Aku sebel bila perlakuan santunku dibalas dengan
cuek.
Ada apa dengan diri ini, bukankah malaikat
Raqib telah mencatat dan tak akan mengurangi atau menambahnya bila orang itu
tak membalas dengan santun juga?
“KEINGINAN AGAR KEISTIMEWAANMU DIKETAHUI ORANG, ADALAH BUKTI
TIDAK ADANYA KEJUJURAN DALAM KEHAMBAANMU” (Ibn ‘Atha’illah)
Gambar:www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #59
PECAH KONGSI
Mutiara Tauhid Renungan #59
PECAH KONGSI
Kita mempunyai akal dan kalbu.
Akal kita sudah sangat meyakini DIA pastilah Maha Pengasih
Maha Penyayang, bagaimana dengan kalbu kita? Apakah mereka kompak seiya sekata,
jangan-jangan tanpa sepengetahuan kita mereka pecah kongsi!
BILA KALBU SERING MERONTA LANTARAN
PENGATURAN-NYA, APAPUN ALASANNYA, HAL INI SUDAH CUKUP MEMBUKTIKAN TERNYATA SI KALBU INI MASIH MERAGUKAN KASIH
SAYANG-NYA!
Lalu apa artinya ucapan lirih bismillahirrahmanirrahiiim ....?
Gambar : www.dreamstime.com
Mutiara Tauhid Renungan #58
TAK TERBENDUNG
Mutiara Tauhid Renungan #58
TAK TERBENDUNG
Mutiara Tauhid Renungan #57
IKRAR BODONG
Mutiara Tauhid Renungan #57
IKRAR BODONG
Setiap hari, paling sedikitnya lima kali,
ketika menghadap Allah kita berikrar :
INNA SHOLATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI
LILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN
Kita bertekad akan berperilaku karena Allah
semata.
Mungkinkah tekad ini dapat kesampaian bila
tidak memiliki banyak keyakinan yang tertanam di kalbu?
Ah, manalah mungkin …
Bukankah perilaku itu merupakan cerminan dari
keyakinan?
“DI DALAM DIRI MANUSIA ADA SEGUMPAL ‘DAGING.’
BILA ‘DAGING’ ITU BAIK MAKA AKAN BAIK PERILAKUNYA. ‘DAGING” ITU ADALAH KALBU” (Muhammad Rasulullah SAW)
Mutiara Tauhid Renungan #56
HARUS MURNI
Mutiara Tauhid Renungan #56
HARUS MURNI
Kita butuh keyakinan, karena kemampuan kalbu seperti
sabar, pasrah, ikhlas, bersyukur dan lainnya itu terbentuk melalui interaksi
antar keyakinan2.
Mengambil keyakinan tidak boleh keliru, ibarat
orang bikin kue pakailah telur ayam jangan telur cicak.
Selama orang masih mengambil keyakinan salah,
seperti misalnya sabar ada batasnya atau marah itu manusiawi, tak mungkinlah akan
dapat terbentuk kemampuan sabar.
KEYAKINAN ITU HARUS MURNI, YAITU SELARAS DENGAN ALQURAN DAN
SUNNAH RASUL. Di luar itu adalah KW !
Gambar : www.dreamstime.com
Mutiara Tauhid Renungan #55
1000 x LEBIH PENTING
Mutiara Tauhid Renungan #55
1000 x LEBIH PENTING
Published on
Selasa, September 20, 2016
By
permadialibasyah.com
Empat belas abad yang silam Nabi kita yang
mulia pernah memberikan petunjuk, “DI DALAM DIRI MANUSIA ADA SEGUMPAL DAGING. BILA DAGING ITU
BAIK MAKA AKAN BAIK PERILAKUNYA. ‘DAGING’ ITU ADALAH KALBU”
Di zaman kini, dimana kita merindukan orang2
yang berperilaku akhlakul karimah, petunjuk Nabi tersebut bila dikaji kembali hasilnya
mungkin akan membuat kita kaget, ternyata SERIBU KALI LEBIH PENTING MENGURUS KALBU
KETIMBANG MENGURUS AKAL!
Selama ini kita terbalik!
Sebetulnya sejarah juga sudah mencatat, mereka
yang rajin mengurus akal ( bahkan sampai level doktor ) tidak pasti
mencerminkan akhlakul karimah, tapi yang pasti mereka banyak yang ahli dalam “akal-akalan.”
Nah, apakah kesalahan akibat kurang “mikir” ini
akan kita wariskan juga pada anak2 kita?
Jangan dong ah …
Gambar : www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #54
ISTIGFAR
Mutiara Tauhid Renungan #54
ISTIGFAR
Ketika kita mencemaskan sukses atau
tidaknya hasil upaya,
ketika kita bepergian jauh minta
selamat,
ketika kita bekerja karena dorongan
ingin kaya,
ketika kita ke dokter karena sangat
ingin sembuh …
segeralah istigfar …, karena secara
tak langsung kita telah menuding-Nya tidur.
Padahal DIA tak pernah sedetik pun
tertidur, apalagi tidur, DIA selalu istiqomah ‘mati-matian’ dalam memilihkan
yang terbaik bagi para hamba-Nya yang menyerahkan diri pada-Nya tanpa reserve.
…. LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADZIM ….
Gambar : www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #53
KEKELIRUAN DIRI
Mutiara Tauhid Renungan #53
KEKELIRUAN DIRI
Mutiara Tauhid Renungan #52
PENA EMAS
Mutiara Tauhid Renungan #52
PENA EMAS
Apakah
orang yang beriman akan adanya Allah suatu saat pasti akan menempati surga?
Sebagaimana
kita sudah yakini, surga akan diberikan kepada yang hasil timbangannya baik.
Namun perlu
disadari, yang ditimbang itu bukanlah iman, melainkan beratnya amal perbuatan.
Karena itu tak heran walaupun iblis lebih beriman dibandingkan kita tentang
adanya Allah, namun kita tak akan menemukan iblis di surga.
Begitulah,
IMAN TANPA KETAATAN BAGAIKAN PENA EMAS DI
TANGAN SI BUTA HURUF.
Gambar : www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #51
BUKAN NEGERI DONGENG
Mutiara Tauhid Renungan #51
BUKAN NEGERI DONGENG
Bagi manusia, tidak ada kepastian yang melebihi
dari kematiannya.
WALAUPUN MALAM TERASA PANJANG,
NAMUN SANG FAJAR AKAN TERBIT JUGA.
WALAUPUN USIA KITA PANJANG,
LIANG KUBUR AKAN KITA MASUKI JUGA …
Alam kubur bukanlah negeri dongeng.
Nah, sudahkah menabung untuk persiapan hidup di
sana ..?
Gambar :www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #50
ALAM PERTANGGUNGJAWABAN
Mutiara Tauhid Renungan #50
ALAM PERTANGGUNGJAWABAN
Published on
Sabtu, September 10, 2016
By
permadialibasyah.com
Sekecil apapun perbuatan selama hidup di dunia kelak harus
dipertanggungjawabkan di akhirat, begitulah kata Alqur’an.
Dengan begini tidak ada satu orangpun yang bakalan dirugikan.
Orang yang menyimpan dendam, mencerminkan belum yakin adanya
akhirat, bukankah ia nanti akan menerima transfer pahala dari orang yang
menzaliminya, mengapa pula perlu dendam?
Orang yang menghujat, setali tiga uang, yaitu belum yakin
adanya akhirat.
Bagaimana bila disamping dendam, juga menghujat?
Wah ini gawat …, jangan-jangan bukannya belum yakin adanya
akhirat, tapi lebih dari itu yaitu mengingkari
keberadaannya!
SEANDAINYA CAHAYA KEYAKINAN MENYINARIMU,
NISCAYA ENGKAU DAPAT MELIHAT AKHIRAT ITU LEBIH DEKAT KETIMBANG ENGKAU BERJALAN
MENUJUNYA (Ibn
‘Atha’illah)
Gambar : www.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #49
RIDHA ALLAH
Mutiara Tauhid Renungan #49
RIDHA ALLAH
Mutiara Tauhid Renungan #48
SATU SAJA
Mutiara Tauhid Renungan #48
SATU SAJA
Semua manusia menginginkan kembali ke tempat
asalnya semula yaitu surga. Untuk ini ia
harus mendaki jalan berliku ribuan bahkan bisa jutaan tahun lamanya.
Dan apakah akhirnya ia akan sampai di tujuan atau tidak, ditentukan oleh satu hal saja yaitu
kesediaannya taat mengikuti kehendak2 Sang Pencipta.
Semoga kita tak berhenti bertafakur, karena
sungguh tak terbayangkan apa jadinya bila setelah menjalani perjalanan yang
begitu panjang ribuan atau jutaan tahun, boro-boro nyampe di tujuan ...
Ah, mendekatinya pun sama sekali tidak.
Gambar: www.dreamstime.com
Mutiara Tauhid Renungan #47
PILKADA
Mutiara Tauhid Renungan #47
PILKADA
Salah satu asesoris dunia adalah jabatan. Tak heran bila yang
dapat membuat menjadi “orang penting” ini diperebutkan.
Tapi, benarkah seharusnya kita berlomba-lomba menjadi orang
penting?
Yang jelas mah kata kang Ebet, “MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI YANG JAUH LEBIH
PENTING LAGI ADALAH MENJADI ORANG BAIK”
Gambar : www.dreamstime.com
Mutiara Tauhid Renungan #46
AWAL DARI KEHIDUPAN
Mutiara Tauhid Renungan #46
AWAL DARI KEHIDUPAN
ALAM KUBUR BUKANLAH ALAM
KEMATIAN.
Alam kubur adalah awal dari “benar2 hidup.” Bila dulu taat pada Allah dan Rasul-Nya, niscaya awal kehidupan yang sebenarnya ini akan diisi dengan bersyukur tanpa henti karena diberi kesempatan tinggal di dunia.
Alam kubur adalah awal dari “benar2 hidup.” Bila dulu taat pada Allah dan Rasul-Nya, niscaya awal kehidupan yang sebenarnya ini akan diisi dengan bersyukur tanpa henti karena diberi kesempatan tinggal di dunia.
Sebaliknya, bila dulu “mabuk dunia” maka akan menyesal
tanpa henti mengapa pernah mampir ke dunia.
Sekaranglah saatnya untuk memilih ...
Gambar: Proper Moon Pictures
Langganan:
Postingan (Atom)
Video Of Day
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo I...
-
Mengenal jati diri itu sangatlah penting. Semakin mengenal siapakah aku yang sebenarnya, semakin terang mengapa aku ada di dunia dan sema...
-
Dari 208 negara, Indonesia berada di urutan ke140! Inilah hasil survey pada tahun 2010 yang lalu tentang “Negara manakah yang pali...
-
Allah Yang Maha Suci tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Salah satu janjiNya : DIA akan menempatkan di surga orang-orang yang taat ...
-
Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, apa yang aku sesalkan dengan perbuatan at...
Diberdayakan oleh Blogger.