Allah berada dimana-mana.
Pada diri manusia DIA berada lebih dekat dari
urat leher, tepatnya DIA bersinggasana di dalam hati manusia.
DIA hanya akan meninggalkan singgasana-Nya apabila
si pemilik hati berlaku nekad menyandingkan-Nya dengan harta, pangkat, amarah,
ataupun dendam kesumat.
Begitulah, DIA selamanya tak pernah mau
diduakan!
MANUSIA YANG PALING NEKAD ADALAH MEREKA YANG
MELAKUKAN PERBUATAN YANG NYATA-NYATA TAK DISUKAI-NYA
Gambar : www.1.bp.blogspot.com
Sungguh benar sangat berbahaya manakala kita tak tahu tujuan hidup yang sebenarnya. Otomatis Al Qur'an pun hanya dianggap sebagai bacaan suci, bukan sebagai pedoman atau aturan2 yang dibuat Allah ('orang tua' sejati kita) atau petunjuk bagaimana kita harus bersikap.
BalasHapusAllah menciptakan aku kemudian aku tidak mau ikut aturan yang dibuat-Nya, padahal aturan itu dibuat untuk kepentingan dan kebaikan aku sendiri, wajar kalau Allah pergi meninggalkanku dalam kesesatan yang ku buat sendiri.
Saat jiwaku ditarik pulang, apakah mungkin aku datang dengan wajah berseri-seri dan minta tinggal di surga? Iiihhh...! Makhluk apa aku ini??!!
minta tinggal di surga setelah "mengecewakan"Nya?
Hapusah, yg bener aja dong ...
MENDUAKAN DOSA TAK BERAMPUN
BalasHapusKebahagiaan dan Kesenangan SAMA ENAKNYA !! Dengan kalbu yang terang baru kita bisa melihat ’ KONSEKUENSI LOGISNYA TERNYATA SANGAT BERBEDA’
Konsekuensi pencari kebahagiaan tidak akan rela ,Allah satu satunya yang bersemayam di kalbu diduakan dengan faktor-faktor kesenangan harta,pangkat , anak, amarah ,ataupun dendam kesumat .
Begitu faktor kesenangan masuk kedalam kalbu kita , Dia akan menyingkir pergi bersama kebahagiaan dan ketentraman . Dia tidak mau terjadi seperti itu pada manusia . Dengan Maha Pengasih dan Penyayangnya , Allah mengingatkan kepada kita . SIRIK ( menduakan Allah ) DOSA TAK BERAMPUN .
Masih berani melakukannya .........Ah , jangan nekad gitu donk. #talktomyself. hidup DBAS
semoga kesadaran ini mendunia
HapusIya ya....aku seringkali lupa bahwa DIA berada di kalbuku, sehingga tanpa kusadari DIA serinkali aku duakan.
BalasHapusDuh ampuuuuun Gusti.......
aku juga Gustiiii ...
HapusSetuju sama pernyataan Myblog!
BalasHapusPantesan..pantesan ketika aku berzikir hatiku tenteram tetapi ketika aku marah hatiku panas.
Ya iyalah....kalo DIA berada bersamaku hatiku tenteram, kalo DIA ke luar dariku hatiku panaaaas.....
.....hmmmm sekarang aku paham, mengapa DIA mengancam tak akan mengampuniku bila aku menduakanNya .....ternyata ini pernyataan saking sayangnya DIA padaku
BalasHapusalhamdulillah ...
HapusDIA tak mungkin mengancam kalo ngga sayang ...
Hmmm...ternyata masih syirik...ya Allah aku maluuuu...dg tafakur dikit demi dikit yg kos d kalbu tergusur...proses panjang utk hanya Allah yg d kalbu...never give up...never stop tafakur...on the rrack ikuti proses ya pak...trimakasih bimbingan bp santra :) :) :)
BalasHapusbila sdh on the track, nyampe hanya soal waktu aja ...
Hapuskalo kita ngayuhnya kenceng pastilah nyampenya juga akan lebih cepet dari yg santai
Udah nekat..mengecewakan Sang Pemilik .. banyak mau nya.. Maksa Tuhan pula..
BalasHapusJiwa yg pengkhianat & tak "tau diri" apa pantas mengharapkan SurgaNya ??Bercerminlah hai jiwa....