Mutiara Tauhid Renungan #137
KEINGINAN LIAR


Bila jiwa masih gelap, keinginan pastilah liar.

Berobat karena ingin sembuh, bekerja karena ingin kaya adalah segelintir contoh dari keinginan liar.

Betapa tidak liar,
sudah berada dalam genggamanNya koq diinginkan!

APAPUN YANG SUDAH BERADA DALAM GENGGAMAN SANG MAHA KUASA, TAK PERLU LAGI DIINGINKAN






Gambar:www.pixabay.com

18 komentar:

  1. KAUM AWAM ( B*D*H)


    Apa jadinya jika kita awam dalam spiritual lalu menentukan/memilih keinginan-keinginan didunia ini . PASTI NGACO !

    Keinginan orang awam pasti liar .......ya harap maklum namanya juga orang awam. Tidak akan mungkin paham bahwa di dunia ini Sunatulloh-Nya ada yang dalam tanggungan /genggaman Allah dan ada yang tanggungan /genggaman aku sendiri.

    Orang awam akan berobat karena ingin sembuh, orang awam bekerja karena ingin kaya , orang awam menikah karena ingin punya keturunan, orang awam dalam Amar ma’ruf nahi munkar karena ingin merubah, orang awam berbuat baik karena kasihan . Dalam urusan dunia saja jelas-jelas keliatan yang namanya orang awam pasti rugi. Apalagi awam dalam spiritual . Ruginya sampe akherat coi............

    MAU GAK JADI ORANG AWAM ?, YA SEKOLAH DONK !
    ”SEKOLAH KALBU” #talktomyself.hidup DBAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bila keinginan liar dianggap wajar, lalu dimanakah sang hati?

      Hapus

  2. Hidup terasa BANYAK MASALAH??

    Inilah jawabnya, Jiwa Gelap.
    Kenapa Gelap??
    Krn gak tau tujuan mau ngapain & mau jadi apa si aku ini .
    SEMUA MAU..yg sdh jelas2 dalam genggaman Tuhan di kejar-kejar.

    Aneh gak klo mengejar hal yg sudah jelas dijaminNya ??
    Ketika kita mengejar sesuatu yg jelas dijaminNya, ketika itu pula sudah TIDAK ada lagi "trust" nya kepada Tuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju berat ...
      ngga percaya pada DIA? wah, gawat tuh!

      Hapus
  3. Terima kasih Bapak ...bahan Renungan ini...mereminderku.. keinginan liar ini dulu sangat kurasa2kan ada dlm diriku..krn akalku disekolahin .. dgn modal akal yg pintar ini...ikhtiarku hanya sebatas yg tersurat /terlihat saja..what you see is what you get.. membuat keinginan2ku tambah liar..krn kelihatan /nyata hasilnya bisa dinikmati didunia ini..membuat aku terlena..aku tdk punya kesadaran punya kalbu..utk mampu melihat yg tersirat...krn kalbuku gak disekolahin..krn kalbuku sdh didominasi keinginan2 liar itu aku tak sadar mengambil alih pekerjaan ALLAH SWT..akibatnya membuat hidupku tanpa ruh..mayat berjalan istilah ilmunya QOLBUN MAYIT...ragaku hidup tp aku hakekatnya aku mati... membuat Hidupku jd Kebolak balik...aku gak ngerti hidupku mau ngapain dlm 24 jam sehari... Subhanallah .. dengan "tafakur" baru aku bisa bercermin diri pakai cermin spiritual (cermin ghoib) tentunya..baru MATCH...krn yg mau dilihat yg ghoib yaitu kalbuku...yg mau disekolahin kalbuku... MALUNYA aku ketika sekarang aku "mampu " BERCERMIN DIRI dgn cermin ghoib (spiritual)...bila msh muncul keinginan2 liarku...Ooh ternyata kalbuku...amazing isinya dunia ...pantesan keinginanku liar bangettt..membuat Allah tersingkir dari kalbuku...kalo sdh begini bisa kurasakan pastinya yg kudapat lelah sepanjang hidupku..didunia dan akhirat...Astaghfirullahalazim..Ampuniiii aku Ya Allah..dgn aku tafakur...tafakur ...tafakur..aku mampu mengenal diriku..kini kusadari..hakikatnya aku diperjalankan didunia ini..wujud kasih sayangNya semata menyuruhku Iq'ra (tafakur)..24 jam..utk aku memilih diperjalankan didunia ini aku mau hidup BAHAGIA akhirat msk surga .. atau hidup SENGSARA didunia akhirat masuk neraka pilihanku only one... NEVER SToP TAFaKUr....agar kalbuku hidup.. terang melihat segalanya..tanpa batas..Semoga Allah sll merahmati Bapak.. Aamiiin Ya Robbalalamin.. Alhamdulillah... Salam DBAS.

    BalasHapus
  4. Bener yaa.. kl Kalbu gelap, keinginan Jadi liar, semua kepengen...
    Kepengen panjang umur, kepengen sehat terusssss. Kepengen punya rumah yg bagus, kepengen uang banyak, kepengen anak2 sukses... Duuh ga tau mau dicapai yg mana duluan... Bingung deh...
    Keinginan diatas itu semua Duniawi.. padahal itu ga dibawa mati...

    Alhamdulillah sekarang udah kenal Tafakur... Udah sadar yg mana yg harus diprioritaskan...
    Aku punya keinginan, Allah punya keinginan, yg terjadi sllu keinginan NYA.

    Setelah bertafakur semua jadi terang, keinginan yg dulu bikin aku bingung, sekarang dah ga perlu dipikirin, karena semua sdh dlm tanggunganNYA.
    Setelah berTafakur aku sdh memilih TUJUAN ku... Yg akan mendrive aku.. keinginan ku...

    Sekarang berproses membenamkan keyakinan-keyakinan ilahiyyah.. udah haqul yaqin kl Aku Dan Allah punya tugas masing2. Aku..Ikhtiar dan Allah.. hasil... Jadi dah ga pusing lagi ngurus yg sdh dijamin Allah.. ga mau ikut campur. Berserah diri aja.

    Sekarang berproses utk bisa memenuhi keinginan Jiwa ku... Pengen punya Hati yg bersih, pengen jadi sebaik-baik manusia, pengen masuk Surga.. keinginan ini yg harus aku kejar dan raih ... Serius...

    Sekarang berproses menuju ke TUJUAN DBAS
    Sllu pegang TUJUAN, sllu kembali kedalam diri... Fokus, konsisten dan sungguh2. Berserah diri diawal, ikhtiar maksimal, membenamkan keyakinan-keyakinan ilahiyyah menjadi kesadaran, menjadi kemampuan utk mendapatkan apa yg Jiwaku inginkan..
    MasyaAllah Indah nya hidup...

    Sekarang, saat ini... waktunya berproses...
    Salam DBAS utk para
    Pemburu Kebahagiaan
    Never Stop Tafakur

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, tanpa tafakur orang ngga akan bisa membedakan antara yg harus diinginkan dan keinginan liar

      Hapus
  5. Salam bapak. Alhamdulillah bersambung dgn perenungan sebelumnya. Bila jiwa masih gelap...keinginanku pastilah liar. Kenapa jiwaku gelap? Karena tidak 'berfikir' 'berfikir' adalah pelita..menerangi kegelapan jiwa. Ini saatnya introspeksi..agar habis gelap terbitlah terang. Tercerahkan dgn "Apapun yang sudah berada dalam genggaman sang Maha Kuasa, tak perlu lagi diinginkan." Kenapa aku masih ada menginginkan sesuatu yang sdh ditanggungNya dengan keMaha PengaturanNya..dengan keMaha Kasih dan SayangNya...dan segala keMaha anNya. Ternyata aku telah melakukan pekerjaan bodoh dan kebalik2. Sudah jelas dalam genggamanNya guarantee PASTI BAIK...diotak atik..dipikirkan bahkan saking liarnya hingga mendominasi kalbu. Namun DBAS ku yang harus kuperjuangkan karena belum dijaminNya karena tergantung aku malah terabaikan. DBAS ku hancur...keinginan liarku semakin menjadi..betapa bodohnya diri ini. Orang pintar itu orang yang keinginannya tidak liar sehingga tidak memikirkan sesuatu yang sudah berada dalam genggaman sang Maha Kuasa dan yang dilakukan sibuk mengurusi DBAS nya sahaja dengan kegiatan ber'fikir'nya yang senantiasa.
    Haturnuhun bapak. Mohon klarifikasi jika ada yang salah.
    Salam DBAS

    BalasHapus
  6. Jadi menurut bapak kita berdoa minta diampuni dosa, minta diberi hidayah, minta surga itu keinginan liar juga ya …. Kan itu semua ada dalam genggaman Tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja bukan begitu. Kita harus berdoa minta diampuni dosa, minta hidayah, minta surga dan dijauhkan dari neraka.
      Konteks renungan “keinginan liar” ini tak ada sangkut pautnya dg doa

      Hapus
    2. Saya belum paham pak, bukankah doa itu adalah keinginan?

      Hapus
    3. He..he..he.. pernahkah kita berdoa pada Tuhan ingin makan bakso, atau berdoa ingin naik motor bebek yg warnanya jingga, atau berdoa ingin punya tetangga artis hollywood?

      Hapus
  7. Iya ya...kalo udah ada dalam genggaman Tuhan ngapain lagi kita inginkan.....berserah diri aja deh.....

    BalasHapus
  8. Ajaran tidak perlu menginginkan apa yang ada digenggaman Allah ini rasanya dapat terlihat dari kehidupan Rasulullah SWT. Beliau amat pasrah dengan kehendak Allah SWT.. yg beliau lakukan hanya ikhtiar dan ikhtiar. Begitu dalam berdoa.. tidak pernah mendikte Allah agar segala sesuatu berjalan sesuai egonya..

    Akibat adanya keinginan "liar" .. sering muncul rasa was2 dan khawatir, lupa dengan tujuan awal dalam ikhtiar, karena jiwanya sibuk hanya memikirkan hasil agar sesuai dengan keinginan egonya.

    Jujur sampai detik ini setelah tafakuran dari th 2012 ..masih tetap memiliki keinginan2 duniawi tadi .. tp tetap dalam kesadaran .. bahwa apapun hasilnya adalah yg terbaik menurutNya. Kalau begini gimana Pak? Aku kudu piye .. 😆😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. keinginan duniawi ngga apa2 koq, misalnya pengin makan baso GM, pengin ke PIM, asalkan dibatasi akal sehat aja ya ...

      Hapus
  9. Maaf Ralat.. baris pertama yg aku maksud adalah Rasulullah SAW .. bukan SWT

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.