“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG BERIMAN ITU ADALAH MEREKA YANG APABILA
DISEBUT ALLAH GEMETARLAH HATI MEREKA …” AL ANFAAL : 2
Mengapa setelah menyebut Allah kalbu koq datar
saja ya tidak merasakan apa-apa?
Saatnya menyadari …., bila telah menyebut
nama-Nya berulang-ulang tapi “terhubung”
tak kesampaian juga, jangan-jangan karena kita lalai menipiskan “tabir” yang
menghalangi antara kita dengan DIA Sang Maha Pencipta.
Gambar:www.pixabay.com
CELAKA 12
BalasHapusAjalku tidak dibawah kendali aku , Sang Maha Kuasalah yang memegang kendali kematianku. Bagaimana matinya!?.......nah ini dibawah kendali aku . Apakah saat menjemputnya sedang diluar koridor atau sedang taat , ini murni aku yang atur.
Karena aku lalai menipiskan ”tabir gaib” yaitu penjelmaan dari nafsu buruk , kemungkinan besar disaat kematianku tiba . Aku tidak berada didalam ketaatan.
Khusnul khotimah hanya penghias bibir saja saat aku berdoa. Tidak ada disaat terjadi kematian itu kerinduan kepada Allah malah yang terasa berat meninggalkan dunia , hal ini dikarenakan kelalainku sendiri.
JANGANLAH KAMU MATI KECUALI DALAM KEADAAN MUSLIM.
#talktomyself.hidupDBAS
semua orang menginginkan khusnul khotimah,
Hapustapi tidak semua orang sadar khusnul khotimah itu tak bisa jadi kenyataan kalo "tabir gaib" nya tebal
Apakah orang yg menyebut Allah tapi hatinya tak merasakan apa-apa pertanda ia tak beriman?
BalasHapusOps, jangan buru2 memvonis
HapusBoleh jadi kala itu kalbunya sedang tiarap, tidak bisa merasakan ke Maha Agung-an Allah
Iya ya …, ketika “tabir gaib” itu tebal, jangankan “terhubung” kepada-Nya, merasakan Dia Maha Agung juga ga bisa
BalasHapusbegitulah ...
HapusJadi kalo aku menjaga hati shg nafsu burukku gak liar mk tabir antara aku dan Tuhan otomatis menipis ya pak?
BalasHapusya
HapusBercermin diri..
BalasHapusSadar atau tidak..manusia dalam keadaan "mati" jika tidak "terhubung" dengan ALLAH..
Sadar atau tidak.. manusia selalu disertai "setan" yaitu penjelmaan dari nafsu buruk yg setiap saat menghasut si manusia ini utk gak pakai AQ..
Jelas rasa "flat" itu kalau gak mengenal diri sejati ini..
Sadar dengan "flat" nya kalbu itu artinya ada yg salah dalam proses aku..
Bersiap2lah selalu..
Hidupkan kalbu selalu..
Kita gak pernah tau kapan perjalanan di alam sementara ini terhenti..
TANPA TAFAKUR..
Sadarnya baru di Alam Kubur..
hidupDBAS.
ya, Sadar dengan "flat" nya kalbu itu artinya ada yg salah dalam proses aku..
HapusIya Pak.. ketika menyebut namaNYA datar aja, ga ada rasanya, berasa kl tabir yg membatasi aku dan Allah tebal...
BalasHapusHarus menebalkan dan mengentalkan Keyakinan-keyakinan ilahiyyah utk menipiskan nafsu buruk yg menjadi penghalang. Nafsu buruk juga harus ditenangkan...
Sekarang ..bertafakur, pegang TUJUAN, fokus, konsisten dan sungguh2 berproses mengisi Kalbu dgn keyakinan-keyakinan ilahiyyah... Semakin kental keyakinan ku, semakin aku bisa merasakan keberadaan NYA.
Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, semakin aku takut berperilaku menyimpang...
Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, otomatis Sikap hidup bisa selaras dgn KehendakNYA
Semakin kental keyakinan ilahiyyah ku, semakin tipis tabir yg menghalangi aku utk terhubung dgn Sang Khaliq.
Keyakinan menentukan Sikap Dan itu otomatis ga bisa direkayasa...
Berproses, berproses, dan berproses... Menyiapkan bekal utk menuju Alam Akhirat...
Salam DBAS Sahabat Jiwa
Never Stop Tafakur
ya, dg mengentalkan Keyakinan-keyakinan ilahiyyah nafsu otomatis tenang dan "tabir gaib" pun otomatis menipis dg sendirinya ...
Hapus