Unsur
utama keberhasilan dalam belajar adalah percaya pada guru.
Bila Anda meragukan seorang guru, apapun alasannya, itu
pertanda saatnya Anda mencari pengganti guru lain.
HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JIKA DATANG KEPADAMU ORANG
FASIK MEMBAWA SUATU BERITA, MAKA PERIKSALAH DENGAN TELITI AGAR KAMU TIDAK
MENIMPAKAN SUATU MUSIBAH KEPADA SUATU KAUM TANPA MENGETAHUI KEADAANNYA YANG
MENYEBABKAN KAMU MENYESAL ATAS PERBUATANMU ITU. –Al Hujuraat : 6
Gambar:www.pixabay.com
apakah bila kita ragu guru kita itu tidak taat sepenuhnya pada Alqur'an, sebaiknya langsung kita tinggalkan saja?
BalasHapusMenurut saya, bila kita menghakimi seorang guru tidak konsisten taat pada Alqur'an artinya kita tidak TRUST padanya. Untuk apa lagi dilanjutkan?
HapusIya ya …, bagaimana mungkin bisa berhasil kalo gurunya sendiri diragukan
BalasHapusKalo gurunya diragukan, pasti ilmu yg disampaikannya juga diragukan
HapusBagaimana caranya spy aku tidak salah dlm menilai seorang guru, bukankah rugi besar kalo aku tidak percaya pada seorang guru padahal dugaanku itu ternyata keliru?
BalasHapusMudah saja, tabayun.
HapusTabayun bukanlah mengkritik, tapi minta penjelasan. Mintalah penjelasan padanya mengenai prasangka kita itu
Bgmn kalo sdh jelas seorang guru selalu mengatakan harus berpegang pada Alqur’an tapi kenyataannya dia sendiri menurut penilaianku dlm kasus tertentu tdk mau mentaati Alqur’an, apakah tinggalkan atau tetap harus tabayun?
HapusTetap harus tabayun. Kenapa demikian? Krn boleh jadi kesimpulan kita bhw dia tidak mentaati AQ keliru. Sangat mungkin terjadi kita salah menghakimi orang lantaran ilmu kita yg belum mumpuni.
HapusSaya sih berpandangan kalo lah seorang guru dah mengatakan kita harus taat pd AQ berarti tak mungkin dia tak konsisten mentaati AQ. Kalo kita menduga dia tidak konsisten artinya kita tidak TRUST padanya.
BalasHapusYa, utk apa dilanjutkan lagi bila tidak trust
Hapus