Ketika Allah menghujaniku dengan kesulitan
kehidupan, pantasnya aku berterima kasih ataukah ‘ngedumel’?
Saatnya menyadari …, bukankah tanpa melalui
kesulitan manusia tidak mungkin dapat menjadi tabah dan berjiwa lapang?
Alqur’an mengingatkan kita, “Sesungguhnya Allah
itu tidak menyukai orang2 yang berkhianat dan tidak berterima kasih.”
SENANG DAN SUSAH ITU SAMA SAJA, YAITU
KEDUA-DUANYA BUKANLAH YANG KITA CARI
Gambar:www.pixabay.com
Iya ya …, DIA yg menetapkan kejadian tak pernah sedetikpun sanggup melepaskan rahman rahim-Nya
BalasHapusbila kesadaran ini menancap di kalbu, masih adakah alasan utk ngedumel?
HapusEnak banget ya kalo kita bisa menyikapi susah seperti menyikapi senang.
BalasHapusTapi apakah bisa? Jangan-jangan cuman malaikat doang yg bisa begini …
Bisa atau tidak, kuncinya selalu terletak pada kemampuan.
HapusBila kalbu kita miskin kemampuan, ya iyalah pasti tak bisa. Jangankan itu, memaafkan orang pun tak akan mampu!
pokoknya sekarang aku pegang aja : kalo ngedumel berarti aku tak tahu diri!
BalasHapus