Islam identik dengan rahmatan lil ‘alamin.
Maknanya, tak ada satu pun ajarannya yang akan menimbulkan
keresahan.
Tak terkecuali pula dengan ajaran “amar ma’ruf
nahi munkar.”
Tapi mengapa praktek dari ajaran yang satu ini
sering kali berefek keresahan bagi masyarakat?
Saatnya menyadari …, pelaksanaan “amar ma’ruf nahi munkar” tanpa membawa nuansa bagaimana Rasulullah melakukannya, seringkali tergelincir menjadi pemuasan nafsu belaka!
BILA PELAKSANAAN PERINTAH RASUL UNTUK MEREDAM
KEMUNGKARAN MALAHAN MELAHIRKAN KEMUNGKARAN BARU, PASTILAH CARANYA TIDAK ISLAMI
Gambar:www.shutterstock.com
Iya ya,… bila para pejuang Islam menegakan amar ma’ruf nahi munkar mencontoh sebagamana yang Nabi lakukan, hasilnya pasti membuat Islam semakin harum …
BalasHapusya, sejarah akan terulang kembali ...
HapusPa, zaman Nabi dulu ada gak org yg m'negakkan amar ma’ruf nahi munkar dg cara bom bunuh diri spt sekarang ini?
BalasHapusYa ngga ada lah … waktu itu kan belum ada bom he..he ..he.., kalo pun ada saya kira akan dilarang oleh Nabi.
HapusWaktu akan berangkat perang Nabi berpesan pada pasukannya utk jangan mengganggu orang tua, wanita, dan juga tanaman
Cara itu sikap..yg lahir dari isi kalbu..
BalasHapusJika isi kalbu ini gak Islami otomatis yah sikapnya pun tdk Islami.
Jika isi kalbu ini sesuai dgn ajaran ISLAM yg "Rahmatan Lil Alamin" otomatis ya gak akan mampu melakukan sikap anarkis, memaksa, main hakim sendiri (non Islami).
"Berkembangnya Islam bukan krn pedang tp krn Akhlak Muhammad."
Mahatma Gandhi.
Jadi yg perlu dipahami saat ini bagaimana cara aku mengisi kalbuku dengan persepsi2 yg Islami??
gak ada cara lain selain Tafakur.
Kemuliaan akan datang dengan sendirinya, jika aku rela mengganti persepsi yg non Islami itu menjadi Islami.