Apakah kita perlu alergi pada perubahan?
Apakah sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan kita layak serta
merta divonis salah?
Saatnya menyadari …, ukuran kebenaran bukanlah kebiasaan
melainkan ia tidak menabrak Alqur’an dan sunnah Rasul.
MEMPERBAIKI BERARTI MENGUBAH
MENJADI SEMPURNA BERARTI SERING BERUBAH
Gambar:www.shutterstock.com
Alergi pada perubahan? Rugi. Apalagi mempertahankan kebiasaan yang sudah turun menurun dan ternyata bertentangan dengan Al-Qur'an.
BalasHapusKatanya mau DBAS tapi gak mau mengganti keyakinan berbasis lingkungan/adat dengan keyakinan qur'ani, bagaimana mungkin menjadi sebaik-baiknya makhluk?