Ingin perubahan kecil ataukah ingin perubahan besar?
Inilah pandangan dari seorang ahli perubahan, “JIKA ANDA MENGINGINKAN PERUBAHAN KECIL, GARAPLAH
PERILAKU ANDA. TAPI JIKA ANDA INGINKAN PERUBAHAN BESAR, GARAPLAH KEYAKINAN
ANDA!”
Ambillah contoh, misalnya saja kita ingin berubah menjadi
soleh di mata manusia. Maka yang kita lakukan cukuplah memakai kopiah haji
kemana pun kita pergi, atau pakai baju gamis dengan tangan yang tak pernah
luput dari memegang tasbih.
Namun bila kita ingin perubahan yang lebih besar lagi yaitu
solehnya bukan di mata manusia tapi di mata Allah, maka yang harus kita lakukan
adalah menggarap keyakinan. Ubahlah keyakinan lama yang keliru. Misalnya saja, marah itu manusiawi dirubah menjadi marah itu
sama dengan membuka pintu neraka. Begitu juga keyakinan lama selingkuh itu sebagai
selingan agar hidup tidak monoton diganti dengan maksiat adalah teken kontrak
tinggal di neraka.
PERUBAHAN BESAR TERJADI BUKAN LANTARAN BERTAMBAHNYA ILMU,
MELAINKAN KARENA BERTAMBAHNYA KEYAKINAN
Gambar:www.pixabay.com
Aku ingin disisa hidupku melakukan perubahan besar. Perubahan yg menuju pada kebaikan. Baik yg bisa membawaku kesurganya Allah
BalasHapusSebelum mengenal Tafakur, diri ini selalu ja'im, menjaga perilaku supaya dpt penilaian baik dimata manusia.
Ada contoh kehidupan :
Ketika usia muda seseorang perilaku nya sangat baik, Cara bicara nya tertata dgn baik dan santun, sehingga dia dinilai sangat bijaksana, ketika usia tua perilaku nya berubah menjadi menyebalkan, tidak sabaran dan bicaranya tidak lagi santun. Terbukti karena akal nya sdh melemah dia tidak bisa lagi mengendalikan dan mengontrol perilaku nya, karena ternyata perilaku itu adalah cerminan dari isi Kalbu.
Dan aku ga mau seperti itu, disaat aku tua aku menjadi seorang yg nyinyir... Naudzubilahiminzalik
Setelah Tafakur baru sadar kl selama ini aku juga keliru, aku hanya mengandalkan akal tanpa memperdulikan jiwa...
Diawal Tafakur aku berproses dan berupaya memantapkan TUJUAN.
Bener ga nieh Tujuan aku DBAS
Bener ga nieh sesungguhnya jiwa ini butuh Taat.
Bener ga nieh kl Jiwa ini yg bertanggung jawab
Dan yg Paling ekstrim aku meyakinkan Jiwa ini... bener ga nieh kl Akhirat itu ada.
Aku "berdarah-darah" memantapkan Dan meyakini bahwa TUJUAN aku adalah DBAS.
Sekarang aku mantap dgn tujuan. Aku sdh mengenal siapa aku.
Aku sdh mengenal siapa Allah ku.
Aku sdh Haqul yaqin bahwa Akhirat itu Ada, dan aku sekarang berproses mengentalkan prinsip utama dalam beragama, menebalkan pilar-pilar dasar yg menjadi modal utama dlm hidup. meyakini bahwa sejatinya Agama itu utk aku, bukan utk dia atau kamu..
Bukan aku riya' tpi hanya ber SA3 aja dgn semua Sahabat Jiwa.
Sekarang berproses dan berupaya sllu Pegang TUJUAN, sllu kdlm diri, fokus, konsisten dan sungguh2 membenamkan keyakinan-keyakinan ilahiyyah, mengolah keyakinan-keyakinan ilahiyyah menjadi kesadaran supaya aku punya kemampuan utk bisa hidup selaras dgn KehendakNYA.
Sekarang berasa banget kl :
Agama itu jadi kebutuhan
Taat itu jadi kebutuhan.
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah DIA mencerahkan Kalbu ini.
Dan confirm bahwa keyakinan menentukan Sikap... Karena aku merasakan perubahan dlm Jiwa Dan diri... Perilaku otomatis berubah..
Dampak yg terlihat sekarang cara penilaian faktor luar ke aku juga berubah menjadi baik.
Tapi itu sudah ga berpengaruh ke aku.
Dan Sekarang ....
Aku ingin meraih TUJUAN aku.
Aku ingin Allah tersenyum melihat aku.
Aku ingin utk bisa menjadi sebaik-baik Manusia di MataNYA.
Terima kasih Pak Permadi, terima kasih para facilitators yg sdh memfasilitasi aku utk melakukan perubahan besar pada Jiwa ku.
Never Stop Tafakur
alhamdulilah ...
Hapustafakur itu memang membuka "tirai baja" shg pandangan ke depan jadi terang benderang
Terimakasih pak permadi atas adanya blog ini.. terimakasih atas SA3 nya sahabat,..
BalasHapusPostingan2 ini sangat membantu diriku yang masih baru mengenal MT,. masih berproses memantapkan tujuanku, tujuanku kini adl dbas dan aq harus taat untuk bs sampai pd tujuanku.. diriku harus bisa melakukan perubahan besar yang dimulai dari "aku".
Aku butuh belajar agama, aku butuh taat.. dan untuk itu semua aku hrs lebih giat lagi dlm bertafakur.. meski sudah kusadari diriku ini hrs menjadi pemburu kebahagiaan, tp diperjalanannya diTKP msh saja condong ke arah kesenangan.. astaghfirullahaladzim.. aku haris banting setir dan benar2 memantapkan arahku hanya pada tujuanku.. smga fasilitators bisa memfasilitasi diriku dlm proses hijrah ini,. diriku sangat ingin bisa menjadi pribadi yang lebih taat disisa hidupku ini.. maaf atas kelancangan diriku berkomentar di blog ini.. mohon koreksi krn diriku masih baru mengenal MT. Terimaksih pak..
Perubahan kecil hanya merubah sikap pada kondisi normal tapi tidak terjadi perubahan pada kemampuan kalbu. Perubahan besar terjadi perubahan pada kemampuan kalbu dan juga perubahan perilaku yang nampak jelas pada situasi abnormal.
BalasHapusIni bukan katanya, karena aku mengalaminya sendiri.
Dengan mengikuti proses tafakur fokus, konsisten dan berjenjang, peristiwa yang biasanya memicu kemarahanku berlalu begitu saja.
Enggak ada usaha aku merubah perilaku ataupun menahan marah.
Yang pasti, banyak keyakinan2 ilahiyyah yang bisa aku terima menggantikan kebenaran2 versi lingkungan. Melalui proses bertafakur rupanya keyakinan2 ilahiyyah tersemai di dalam kalbu yang otomatis melahirkan sikap mengganti sikap jahiliyah.
Terima kasih ya Allah.