Manusia adalah makhluk pengembara. Alam dunia ini hanyalah secuil
saja dari perjalanan yang harus dilewati. Orang yang mau “mikir” akan menyadari
bahwa kenikmatan sejati bagi seorang pengembara tempatnya bukan di perjalanan,
melainkan di tujuan. Karena itu hidup prihatin di perjalanan mestinya suatu keharusan.
Bila suatu ketika muncul hasrat ingin melakukan maksiat yang semuanya
nikmat itu, tinggalkan saja, tahanlah air liur … bukankah kita sedang prihatin?
Begitu juga bila kita mau bergunjing, tahanlah …
Nanti di alam tujuan kita akan menikmati kenikmatan tiada
tara yang bedanya bak langit dan bumi dengan kenikmatan yang dapat disajikan
oleh dunia.
“KENIKMATAN YANG PALING PUNCAK DI DUNIA, TIADALAH SEUJUNG
KUKUNYA KENIKMATAN DI SURGA,” begitulah kata Nabi kita yang mulia.
Gambar:https://kampussamudrailmuhikmah.files.wordpress.com/2015/04/kampus-samudra-ilmu-hikmah4.jpg