Mengenai Saya
Mutiara Tauhid Renungan #348
KALBU YANG MATI
Mutiara Tauhid Renungan #348
KALBU YANG MATI
Peredam segala perilaku tercela adalah ingat akan kematian diri.
Bagaimana bila setelah ingat kematian perbuatan tercela masih tetap lanjut?
Solusinya hanya satu, yaitu berdoa.
Bermohonlah kepada-Nya agar DIA mengganti dengan kalbu
yang baru, karena kalbu yang saat ini digunakan kemungkinan besar sudah mati!
Gambar:http://3.bp.blogspot.com
Mutiara Tauhid Renungan #347
REM
Mutiara Tauhid Renungan #347
REM
Mutiara Tauhid Renungan #346
DI SANA DIANJURKAN DI SINI TABU
Mutiara Tauhid Renungan #346
DI SANA DIANJURKAN DI SINI TABU
Nabi kita yang mulia, Muhammad Rasulullah SAW, memberikan
petunjuk kepada kita, “Manusia yang paling cerdik ialah yang terbanyak
mengingat kematian, serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian
itu. Mereka itulah yang benar-benar cerdik, dan mereka akan pergi ke alam baka
dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat”
Kenapa ya kalau di tanah air kita jangankan mengingat-ngingat
kematian, ngomong soal kematian saja oleh sebagian orang Islam justru dianggap
tabu …
“BARANGSIAPA TELAH MERASAKAN INGAT KEMATIAN, MAKA ALLAH AKAN
MENJADIKAN IA SENANG MENCARI PAHALA DAN BENCI TERHADAP DOSA” ( Abu Hamzah Al-Khurasani )
Gambar: http://anaktelkom.com/wp-content/uploads/2016/05/Bingung.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #345
MENYADARI SIKAP HIDUP
Mutiara Tauhid Renungan #345
MENYADARI SIKAP HIDUP
Jalan kehidupan tidaklah selalu lurus, tapi berbelok-belok.
Pernahkah kita kebingungan belokan mana yang harus kita ambil
ketika menjumpai persimpangan tiga ataupun persimpangan empat?
Begitulah, tanpa menyadari “BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP HIDUP” pasti kita sering dibingungkan ketika menjumpai
“persimpangan kehidupan.”
SIKAP HIDUP YANG BENAR ADALAH YANG SELARAS DENGAN
KEHENDAK~NYA
Gambar :http://3h.ca/wp-content/uploads/2013/12/Overcoming-Challenges_The-Real-Iron-Man1.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #344
GALAU
Mutiara Tauhid Renungan #344
GALAU
Bila suatu ketika hati diserang
rasa galau apa sebab?
Tak usahlah berpayah-payah menduga, hal ini pastilah
lantaran berserah dirinya sedang mengendur.
Gambar :https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Sedih1-317wfwetde57df1c8y05xc.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #343
MASA DEPAN CEMERLANG
Mutiara Tauhid Renungan #343
MASA DEPAN CEMERLANG
Ketika telinga kita mendengar disampaikannya firman Allah, bagaimanakah reaksi hati? Apakah tiada rasa, datar
saja bagaikan mendengar siaran berita?
Mereka yang dapat menyadari bahwa firman Allah yang
didengarnya itu sejatinya adalah sumpah Sang Maha Kuasa, pastilah akan tertunduk
khidmat berupaya untuk memahatnya di kalbu.
Mereka inilah yang punya “masa depan” cemerlang.
“ALLAH TELAH BERJANJI DENGAN SEBENAR-BENARNYA. ALLAH TIDAK
AKAN MENGINGKARI JANJI-NYA” -Az Zumar 20
Gambar :https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Anak-dan-Quran-2zgfzirpfsoog9vtmyzxts.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #342
KALBU YANG PEKA
Mutiara Tauhid Renungan #342
KALBU YANG PEKA
Kalbu yang peka mudah saja ia meyakini janji-janji Allah.
Apa yang mesti diperbuat agar kalbu peka?
Pisau akan menjadi semakin tajam bila sering dipakai,
kalbu akan semakin peka bila ia sering digunakan.
BARANG ORISINAL PASTI LEBIH BAIK, TAPI KALBU YANG
ORISINAL PASTI LEBIH JELEK!
Gambar :http://kolom.abatasa.co.id/gambar/kolom-berlian-di-dalam-hafi-914_l.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #341
KEPEDEAN
Mutiara Tauhid Renungan #341
KEPEDEAN
Published on
Jumat, September 07, 2018
By
permadialibasyah.com
Allah telah berjanji bahwa DIA tidak akan pernah menganiaya manusia.
Percayakah kita pada janji-Nya itu?
Ops …! Jangan dulu buru-buru mengatakan
“pastilah”
Tanda percaya bukanlah di bibir, melainkan
pada perilaku.
MERONTA BILA MENDAPAT KETETAPAN-NYA
YANG TAK NYAMAN BUKANLAH PERILAKU ORANG
YANG PERCAYA PADA JANJI-NYA
Gambar:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRNbYeZrmhqSp9X1q9n1-gro2Urp85eiMDhf9FEYTJA3imlFWp9
Mutiara Tauhid Renungan #340
KALBU YANG TERSUMBAT
Mutiara Tauhid Renungan #340
KALBU YANG TERSUMBAT
Published on
Selasa, September 04, 2018
By
permadialibasyah.com
Kata-kata yang meluncur dari bibir bukanlah cerminan dari
perilaku.
Perilaku merupakan cerminan dari percaya atau tidaknya kalbu
pada janji-janji yang disampaikan Sang Maha Kuasa.
Allah Sang Pemilik Surga berjanji, “Barangsiapa yang dapat
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka surgalah ganjarannya”
Bila kita masih mudah marah tak usahlah berdalih macam-macam.
Karena persoalannya sudah sangat jelas, yaitu tingkat kepercayaan kalbu kita
pada janji Sang Maha Kuasa masih terbilang rendah. Bukankah marah termasuk
salah satu keinginan nafsu?
BILA JANJI ALLAH SAJA TAK DIPERCAYA, KEMANAKAH AKAN MENCARI
PEGANGAN HIDUP?
Gambar :https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSgcxbGQIIhmfIVUG2rhIwzoz32lcTo11686s4dOakTr_8pGWLY
Mutiara Tauhid Renungan #339
BERCERMIN DIRI
Mutiara Tauhid Renungan #339
BERCERMIN DIRI
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk immortal, tidak akan
sirna namun berpindah alam. Sekarang tinggal di dunia esok lusa pindah ke alam
kubur. Konsekuensi logisnya, manusia harus berkarya mengumpulkan bekal tidak
hanya untuk kehidupan saat ini saja namun juga untuk kehidupan setelah lepas
dari alam yang sekarang.
Berkarya untuk alam yang sekarang ini harusnya seimbang
dengan berkarya untuk alam keabadian kelak.
Bila bercermin diri, saat ini aku rajin berkarya untuk
membangun alam yang akan segera ditinggalkan ataukah untuk alam yang akan dituju?
Coba saja buat statistiknya berapa % karya untuk dunia dan
berapa % pula karya untuk akhirat yang sudah aku buat, seimbangkah?
Bila tampak seimbang, berarti sudah benar.
“WAHAI MANUSIA! KETAHUILAH BAHWA APA YANG ENGKAU BANGUN
ITU AKHIRNYA AKAN HANCUR. USIAMU
AKAN HABIS. RAGAMU AKAN DITIMBUNI TANAH.
TEMANMU HANYALAH AMAL SOLEHMU” - Hadits Qudsi
Gambar :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYukSZUEwgstm9RvWfGPlAlbhr293FP-s1wxRv3Y0ZUVw3ulgpHxdmJS7UNbmdbG4aWmcBnn3LK10vVfcruLw8IsKeWOIWgfUMtzA8kO7diB6zYsY5mW2RUKuxIM0vMOFuwA8T7HqPmbZ/s1600/anigif.gif
Langganan:
Postingan (Atom)
Video Of Day
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo I...
-
Mengenal jati diri itu sangatlah penting. Semakin mengenal siapakah aku yang sebenarnya, semakin terang mengapa aku ada di dunia dan sema...
-
Dari 208 negara, Indonesia berada di urutan ke140! Inilah hasil survey pada tahun 2010 yang lalu tentang “Negara manakah yang pali...
-
Allah Yang Maha Suci tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Salah satu janjiNya : DIA akan menempatkan di surga orang-orang yang taat ...
-
Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, apa yang aku sesalkan dengan perbuatan at...
Diberdayakan oleh Blogger.