Mengenai Saya
Mutiara Tauhid Renungan #358
KETIKA KEBUTUHAN MENJADI KEWAJIBAN
Mutiara Tauhid Renungan #358
KETIKA KEBUTUHAN MENJADI KEWAJIBAN
Pernahkah makan dirasakan sebagai kewajiban ketimbang
kebutuhan?
Pasti pernah. Ketika sedang sakit, makan pun berubah rasa
jadi kewajiban.
Jiwa manusia butuh ibadah agar memperoleh dunia bahagia
akhirat surga.
Ketika ibadah dirasakan sebagai kewajiban ketimbang kebutuhan,
berhati-hatilah. Pertanda ada yang “sakit” dengan jiwa ini!
MENYADARI ADANYA KEKELIRUAN ITU PENTING!
Gambar:https://3.bp.blogspot.com
Mutiara Tauhid Renungan #357
KENIKMATAN ABSOLUT
Mutiara Tauhid Renungan #357
KENIKMATAN ABSOLUT
Apakah yang paling terasa nikmat di dunia?
Apapun itu, tidak ada seujung kukunya rasa kenikmatan di
surga!
Begitu dahsyatnya kenikmatan surga,
sangat layak untuk diperjuangkan mati-matian sampai menutup
mata
Bagaimanakah caranya untuk mendapatkan surga itu?
Ternyata pendapat para bijak berbeda-beda,
surga itu untuk mereka yang selalu berbuat kebaikan,
surga itu untuk mereka yang paling banyak manfaatnya bagi
manusia lain
surga itu untuk mereka yang dekat dengan-Nya,
surga itu untuk mereka yang paling pasrah menjalani ketetapan-Nya,
surga itu untuk mereka yang ………. dan lain-lain masih banyak
lagi.
Benarkah bila kita ingin tahu bagaimana caranya mendapatkan
surga bertanya pada manusia bijak?
Ah …, mereka itu belum pernah ke sana.
Mengapa tak bertanya pada yang punya surga …?
“SURGA DIBERIKAN KEPADA MEREKA YANG TAAT PADA
ALLAH DAN MUHAMMAD RASULULLAH SAW” (
Alqur’an )
Gambar:https://i1.wp.com
Mutiara Tauhid Renungan #356
KENIKMATAN SEJATI
Mutiara Tauhid Renungan #356
KENIKMATAN SEJATI
Kenikmatan itu jenisnya tidak satu melainkan dua.
Ada kenikmatan yang “di luar” dan ada kenikmatan yang ”di dalam”
Kalbu yang dibiarkan tidak terawat dan tidak pula terasah, ia
hanya dapat menikmati kenikmatan yang di “luar” saja,
yaitu sebatas kenikmatan makan dan minum.
Lho…koq mirip dengan sapi ya…??
SALAH SATU INDIKATOR KALBU YANG SEDANG SEKARAT ADALAH IA
HANYA BISA MERASAKAN KENIKMATAN SEBATAS PADA KENIKMATAN MAKAN DAN MINUM SAJA
Gambar:https://cdn.pixabay.com
Mutiara Tauhid Renungan #355
KEPUASAN SEJATI
Mutiara Tauhid Renungan #355
KEPUASAN SEJATI
Menuruti hawa nafsu mengantarkan pada kepuasan semu yang
selalu berujung pada penyesalan.
Menahan diri dari keinginan hawa nafsu mengantarkan pada
kepuasan sejati yang tak pernah mengenal penyesalan.
Hai jiwa yang tenang ...
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya.
MENAHAN NAFSU ITU BERAT, TETAPI MENAHAN SIKSAAN NERAKA
JAUUHHH LEBIH BERAT LAGI …
Gambar:https://i2.wp.com/www.aktual.com
Mutiara Tauhid Renungan #354
SEMBILU
Mutiara Tauhid Renungan #354
SEMBILU
Kalbu yang sering digunakan untuk bertafakur tak ubahnya bagaikan sembilu.
Ia tajam untuk menangkap hikmah.
Kalbu yang lalai digunakan untuk bertafakur tak ubahnya bagaikan telur
busuk.
Ia tajam untuk memfitnah, menghujat, ataupun
menabur berita busuk.
BERTAFAKUR SEJENAK LEBIH BAIK DARIPADA IBADAH SATU TAHUN
Gambar:https://indonesia.findwiki.co
Mutiara Tauhid Renungan #353
TAK PERNAH KELIRU
Mutiara Tauhid Renungan #353
TAK PERNAH KELIRU
Published on
Sabtu, Oktober 13, 2018
By
permadialibasyah.com
Mungkinkah dalam menentukan hasil atas ikhtiar manusia Allah
melakukan kekeliruan?
Saatnya menyadari …, Sang Maha Kuasa walaupun mempunyai
kemampuan yang tak terbatas namun DIA
TAK MAMPU BERBUAT KEKELIRUAN!
APA YANG DIBERIKAN-NYA PADA KITA SELALU SESUAI DENGAN YANG
KITA BUTUHKAN, BUKANNYA SESUAI DENGAN APA YANG EGO INGINKAN.
Gambar:https://static.inilah.com/data/berita/foto/2467591.jpg
Mutiara Tauhid Renungan#352
KEINGINAN
Mutiara Tauhid Renungan#352
KEINGINAN
Di alam dunia ini ada dua keinginan, yaitu keinginan ego dan
keinginan Allah. Sepanjang kita berada
di dalam koridor-Nya, yang terjadi selalu keinginan DIA.
Patutkah meronta bila yang kita mau tak terwujud jadi
kenyataan?
Mengapa harus meronta, bukankah DIA tidak kejam?
Bukankah DIA tak mampu sedetik pun memberhentikan kasih
sayang-Nya pada kita?
Bukankah DIA sangat ingin kita ke surga melebihi keinginan
diri kita sendiri?
Sesungguhnyalah, meronta atas ketetapan-Nya bukanlah perilaku
manusia yang berhati dan berakal.
“MAKA NIKMAT TUHAN KAMU MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?”
Gambar:https://3c1703fe8d.site.internapcdn.net/newman/gfx/news/hires/2014/7-psychologist.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #351
KALBU YANG CEMAS
Mutiara Tauhid Renungan #351
KALBU YANG CEMAS
Fakta sudah mengajarkan kita, sesuatu yang tidak digunakan sesuai dengan
tujuan penciptaannya pastilah akhirnya akan rusak.
Bila kalbu rusak, apakah penyebabnya?
Tak diragukan, pastilah dia digunakan bukan untuk keperluan ibadah.
Salah satu bentuk kerusakan hati adalah rasa cemas.
Rasa cemas muncul karena sebelumnya hati digunakan untuk
menerawang hasil, padahal … perkara
hasil sepenuhnya adalah urusan Tuhan.
Dengan begitu menerawang hasil jelaslah bukan termasuk perkara ibadah.
Pantas saja kata ahli hikmah, “KECEMASAN TIDAK PERNAH LAHIR DARI IBADAH, MELAINKAN LANTARAN DARI
MEMIKIRKAN HASIL.”
Gambar:https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
Mutiara Tauhid Renungan #350
KETIKA KUASANYA DIABAIKAN
Mutiara Tauhid Renungan #350
KETIKA KUASANYA DIABAIKAN
Bila kita sakit maka kita pun bergegas ke dokter.
Mengapa?
Apakah supaya sembuh …,
ataukah semata-mata melakukan ibadah yang bernama ikhtiar?
Bila kita sadar kesembuhan sepenuhnya ada di tangan Allah bukannya di tangan
dokter, niscaya akan terasa kesembuhan itu hanyalah merupakan dampak saja
sedangkan tujuan utamanya adalah ibadah.
“KETIKA DAMPAK DIJADIKAN TUJUAN, KETIKA ITU KUASA ALLAH
DIABAIKAN,” begitu kata ahli hikmah.
Gambar:https://static.inilah.com/data/berita/foto/2267762.jpg
Mutiara Tauhid Renungan Kalbu #349
KETIKA KALBU DITUNGGANGI EGO
Mutiara Tauhid Renungan Kalbu #349
KETIKA KALBU DITUNGGANGI EGO
Saat bekerja karena dorongan ingin kaya, bukan karena dorongan ibadah ...
Saat memberi karena dorongan kasihan, bukan karena
dorongan kesadaran menunaikan perintah-Nya ….
Saat ke dokter karena dorongan ingin sembuh, bukannya semata-mata lantaran ibadah ...
Hati-hati ..., karena pada saat itu kalbu sedang ditunggangi ego!
INNA SHOLATI, WANUSUKI, WAMAHYAYA, WAMAMATI, LILLAHI
RABBIL ‘ALAMIN ...
Gambar :https://image.freepik.com/icones-gratis/cavalo-com-jockey-silhueta-negra_318-49270.jpg
Langganan:
Postingan (Atom)
Video Of Day
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo I...
-
Mengenal jati diri itu sangatlah penting. Semakin mengenal siapakah aku yang sebenarnya, semakin terang mengapa aku ada di dunia dan sema...
-
Dari 208 negara, Indonesia berada di urutan ke140! Inilah hasil survey pada tahun 2010 yang lalu tentang “Negara manakah yang pali...
-
Allah Yang Maha Suci tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Salah satu janjiNya : DIA akan menempatkan di surga orang-orang yang taat ...
-
Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, apa yang aku sesalkan dengan perbuatan at...
Diberdayakan oleh Blogger.