Tidak ada manusia yang ingin dihujat, semua manusia inginnya
dipuji. Tapi benarkah keinginan seperti itu?
Islam melarang memamerkan amal soleh yang telah kita lakukan
apabila terkandung niat ingin mendapatkan pujian. Sebagai hukumannya pun jelas,
yaitu pahala yang sudah dicatat oleh malaikat Roqib dihapus.
Wah, kalau pahala dianulir lalu bagaimana bisa masuk ke
surga?
Mungkin itulah sebabnya, saking berbahayanya Nabi kita yang
mulia mengingatkan, “RIYA’ ITU
SYIRIK KECIL”
“TAKUTLAH KALIAN PADA PUJIAN, SESUNGGUHNYA PUJIAN ITU SUATU
PENYEMBELIHAN” ( Muhammad Rasulullah
SAW )
Gambar:https://cdn-asset.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/09/hipwee-1111-750x422.jpg
Setelah Tafakur aku baru sadar, kalau "aku" Tak pantas utk mendapst pujian...
BalasHapusKarena yang dipuji itu sejatinya "Karya" Allah.. bukan karya aku.
Satu2 nya karya aku adalah Taat... Taat dengan semua PengaturanNYA.
Jadi confirm banget ucapan Rasulullah... Bahwa pujian itu adalah penyembelihan...
Salam DBAS
Never Stop Tafakur