Mengenai Saya
Mutiara Tauhid Renungan #417
DBAS (Dunia Bahagia Akhirat Surga)
Mutiara Tauhid Renungan #417
DBAS (Dunia Bahagia Akhirat Surga)
Published on
Minggu, Desember 29, 2019
By
permadialibasyah.com
1 komentar
Islam adalah kendaraan yang dibutuhkan bagi
mereka yang mendambakan di dunia hidup bahagia, dan di akhirat kelak menempati surga.
Bila kita berkaca dari lapangan, mengapa
ya banyak orang yang fanatik mengaku Islam bahkan rela mati demi membela Islam,
tapi kurang serius menggeluti Islam?
Saatnya menyadari …, belum mau serius
bukanlah menandakan iman yang rendah, namun hal ini merupakan cerminan dari
keinginan akan DBAS yang masih encer.
BAGI YANG BELUM KUAT HASRAT UNTUK UNTUK
DBAS, DAPAT DIPASTIKAN IA AKAN MEMANDANG ISLAM DENGAN SEBELAH MATA
Gambar:https://rakaitemahan.files.wordpress.com/2017/03/1349704368849013_large.jpeg?w=584
Mutiara Tauhid Renungan #416
ILMU AGAMA VS ILMU BELA DIRI
Mutiara Tauhid Renungan #416
ILMU AGAMA VS ILMU BELA DIRI
Ilmu agama dalam artian sempit identik
dengan ilmu bela diri.
Kalau ilmu bela diri dapat melindungi
diri ketika diserang orang,
maka ilmu agama dapat melindungi diri
ketika diserang ketidaknyamanan.
Dalam perjalanan hidup kita manakah
yang lebih sering dijumpai, diserang orang ataukah diserang ketidaknyamanan?
Pastilah diserang ketidaknyamanan
bukan? Tapi mengapa lebih diprioritaskan belajar ilmu bela diri ketimbang
belajar ilmu agama?
Saatnya menyadari …, berpandangan
belajar agama nanti saja bila sudah tua adalah keliru bangeet!
KESALAHAN YANG DIBIARKAN IBARAT MEMELIHARA ANAK
HARIMAU
Gambar: https://cdns.klimg.com/merdeka.com
Mutiara Tauhid Renungan #415
AGAMA VS PEDOMAN HIDUP
Mutiara Tauhid Renungan #415
AGAMA VS PEDOMAN HIDUP
Agama adalah bahasa lain bagi Pedoman
Hidup.
Apa ciri khasnya?
Ini dia, pedoman hidup adalah suatu ajaran
yang dimaksudkan “BUAT AKU BUKAN BUAT KAMU.”
“Percuma aja kamu rajin mengikuti
pengajian kemana-mana, baru aku tipu segitu aja udah marah mestinya ikhlas dong
..”
“Koq kamu marah-marah kalo aku mau
kawin lagi, itu takdir tahu! Ngaku Islam tapi koq ngga mau menerima
ketetapan-Nya!”
Saatnya menyadari …, menjadikan ajaran
agama sebagai dalil untuk menuding orang lain adalah keliru besar!
HANYA ORANG KURANG “MIKIR” YANG
MENJADIKAN DALIL AGAMA GUNA MENYERANG ORANG LAIN
Gambar:https://konsultansyariah.id/wp-content/uploads/2018/10/sudahkan-keuangan-anda-sesuai-syariah.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #414
KURANG MIKIR
Mutiara Tauhid Renungan #414
KURANG MIKIR
Agama adalah bahasa lain dari Pedoman
Hidup, tak lebih tak kurang.
Jujur kata, agama saat ini kita jadikan
prioritas yang keberapa?
Saatnya menyadari …, menomor duakan
Pedoman Hidup adalah ciri dari orang yang “kurang mikir”
AGAMA ISLAM MERUPAKAN KUMPULAN AJARAN2 AGAR
HIDUP DI DUNIA SERASA DI SURGA
Gambar:https://outraspalavras.net/wp-content/uploads/2019/05/190508-Encruzilhada.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #413
SUAMI
Mutiara Tauhid Renungan #413
SUAMI
Rasulullah SAW pernah bersabda yang
kurang lebihnya begini, “Seandainya manusia boleh sujud pada manusia lain,
niscaya aku suruh para isteri sujud pada suaminya!”
Isyarat yang diberikan Rasul ini
mengandung makna betapa berat dan mulianya tugas seorang suami.
Allah berfirman, “ … peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka…” ( At Tahrim 6 )
Saatnya para suami menyadari di
pundaknya ada tanggung jawab membentuk istri menjadi sholehah, yaitu agar ia
terhindar dari neraka.
TIDAK MEMBINA ISTRI SAJA SUDAH SALAH
BESAR, APALAGI BILA MENZALIMINYA!
Gambar:https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/suami-bersama-istri-35rbzn2m3gcnggriuqcw74.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #412
MUSLIM SUKSES ATAUKAH MUSLIM GAGAL
Mutiara Tauhid Renungan #412
MUSLIM SUKSES ATAUKAH MUSLIM GAGAL
Ajaran Islam mengandung banyak
ajaran-ajaran agar manusia di dunia bahagia, dan di akhirat menempati surga. Sebutlah
misalnya ajaran sabar, ajaran pasrah, ajaran berserah diri, dan banyak lagi
ajaran-ajaran lainnya.
Semua ajaran tentunya dibuat bukan
untuk sekedar tahu saja, tapi untuk bisa sampai menggunakannya.
Bila kenyataannya kita sudah 50 tahun
menjadi orang Islam tapi belum mampu juga menggunakan ajaran Islam seperti
sabar, pasrah, ikhlas, berserah diri apakah kita termaksud kategori Muslim yang
sukses ataukah Muslim yang gagal ya …
TIDAK ADA SATUPUN AJARAN YANG
DIMAKSUDKAN UNTUK SEKEDAR TAHU SAJA
Gambar:https://img.okezone.com
Mutiara Tauhid Renungan #411
TIKUS MATI DI LUMBUNG PADI
Mutiara Tauhid Renungan #411
TIKUS MATI DI LUMBUNG PADI
Agama Islam bertujuan membimbing
manusia agar bertakwa, sehingga dengan demikian ia akan hidup di dunia ini
dengan bahagia dan di akhirat kelak menikmati surga.
Alangkah menggelikannya bila selepas membahas
masalah Islam berakhir dengan putusnya silaturahim.
Lho koq gara-gara membahas Islam bukan
tambah takwa tapi malahan melanggar Al Hujuraat 10?
Ini mah kata pepatah tempo doeloe, “
Tikus mati di lumbung padi.”
“ORANG-ORANG BERIMAN ITU SESUNGGUHNYA BERSAUDARA” ( Al Hujaraat 10 )
Gambar:http://www.galamedianews.com/media/original/190703215110-awas-.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #410
SUSU SAPI
Mutiara Tauhid Renungan #410
SUSU SAPI
Ulama tempo doeloe mengatakan pada
awalnya Tuhan membuat Alqur’an dalam bahasa-Nya. Seperti apakah bahasa Tuhan
itu? Yaitu tidak terlihat oleh mata, tidak tercium oleh hidung, dan tidak pula
terdengar oleh telinga.
Nah, karena Alqur’an itu diturunkan
pada Nabi-Nya yang hanya bisa berbahasa Arab, maka Alqur’an itu pun oleh Tuhan ‘diterjemahkan’
ke dalam bahasa Arab.
Bila benar demikian, taklah heran bila manusia
–kecuali tentunya Rasulullah SAW- tidak ada yang tahu persis maksud ayat-ayat
Alqur’an. Mereka hanya sebatas bisa menduga saja. Terbukti tafsir karya ulama-ulama
yang dianggap mumpuni dari zaman dulu sampai sekarang berbeda-beda.
Saatnya menyadari …, menutup pintu
toleransi terhadap mereka yang pemahaman Alqur’annya berbeda dengan kita
bukanlah sikap yang bijak.
WALAUPUN WARNA KULIT SAPI BERBEDA-BEDA,
TAPI SUSUNYA SAMA-SAMA MENYEHATKANNYA
Gambar:https://cdn2.tstatic.net/sumsel/foto/bank/images/sapi_20160613_222009.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #409
KALBU YANG MENGGELAP
Mutiara Tauhid Renungan #409
KALBU YANG MENGGELAP
Kalbu mengggelap bukan tanpa sebab.
Kalbu menggelap karena dipicu oleh
prasangka buruk.
Ya, ketika prasangka buruk kita
timpakan pada seseorang maka kalbu yang semula cerah berangsur-angsur berubah
menjadi gelap.
Itulah mungkin sebabnya, saking
berbahayanya, mengapa Islam melarang untuk berprasangka buruk dan mengharuskan
untuk klarifikasi ( tabayun ).
BAGI YANG INGIN MENJADI MANUSIA
BERTAKWA, MENGGELAPNYA KALBU MERUPAKAN MUSIBAH BESAR
Gambar:https://www.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2012/07/love-hitam-gelap.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #408
CUMA TAKUT SAMA ALLAH
Mutiara Tauhid Renungan #408
CUMA TAKUT SAMA ALLAH
Ngga sangka pak Ligar itu munafik!
Ngga sangka dia yang selalu bilang
jangan kibr, malahan dia yang kibr!
Ngga sangka dia yang selalu bilang
jangan ke luar dari Alqur’an dan sunnah Rasul eh dia sendiri yang ngga mau
mentaati Alqur’an, bahkan dia itu membela orang yang menista Alqur’an!
Naudzubillah min dzalik…!!!!
Temennya mengingatkan bapak yang sedang
emosi mengutuk ini,
“Pak, apa bapak tidak takut kalo nistaan
bapak ini terdengar oleh ybs?”
“Saya tidak takut, saya hanya takut
sama Allah!”
Weleh ... weleeeh … takut sama Allah
koq suudzon, menyebarkan kebencian. Kalo takut sama Allah mah mestinya kehendak-Nya
jangan dilanggar. Bukankah Allah melarang berprasangka buruk, bukankah Allah
menyuruh tabayun?
ORANG YANG PALING RUGI ADALAH ORANG
YANG MERASA BENAR PADAHAL SEBENARNYA IA KELIRU
Mutiara Tauhid Renungan #407
TABAYUN
Mutiara Tauhid Renungan #407
TABAYUN
Ada pemilihan pemimpin.
Umat Islam pun terbelah dua, ada yang
mengedepankan kapabilitas ada pula yang mengedepankan harus Muslim.
“Bapak kafir! Bapak munafik! Pokoknya
bapak itu naudzu billah min dzalik! Mengaku Islam koq milih pemimpin yang non
Muslim!”
“Bukankah bapak bergama Islam, tapi
mengapa bapak memilih pemimpin yang non Muslim? Bukankah Alqur’an tegas
melarang janganlah memilih pemimpin yang non Muslim? Mohon penjelasannya.”
Saatnya menyadari …, ungkapan rasa yang
pertama masuknya kategori menista sedangkan yang kedua adalah tabayun.
TABAYUN ADALAH AJARAN ISLAM, SEDANGKAN
MENISTA AJARAN NON ISLAM
Gambar:http://radarbisnis.co.id
Mutiara Tauhid Renungan #406
ISLAM
Mutiara Tauhid Renungan #406
ISLAM
Islam adalah suatu agama buatan Tuhan tentunya
kita sudah tahu.
Tapi sudah tahukah bahwa Islam itu merupakan
kumpulan dari ajaran2 yang mengajarkan agar yang paling berharga
bagi diri kita tidak hilang?
Memangnya yang paling berharga bagi
diri kita itu apa sih ..?
Wah kalau hari gini masih belum juga sadar
apa sebenarnya yang paling berharga bagi diri kita ya repot. Boro-boro akan
berterima kasih Dia memberi kita agama Islam, bisa2 kita malahan
‘marah’ sama DIA koq banyak bangeet sih kewajiban yang harus kita lakukan!
BURUK SANGKA PADA ALLAH ADALAH SUATU
KEJAHATAN
Gambar:https://static1.ypiayogya.com/muslim.or.id/wp-content/uploads/2010/07/mengenal-islam-810x500.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #405
BERZIKIR
Mutiara Tauhid Renungan #405
BERZIKIR
“INGATLAH, HANYA DENGAN MENGINGAT ALLAH
HATI MENJADI TENTERAM” AR RA’D : 28
Tapi koq kenapa ya walaupun bibir sudah
basah menyebut-nyebut Allah hati masih galau juga?
Pastilah ada salah prosedur nih …
Saatnya menyadari …, yang “dibasahkan”
dengan mengingat Allah bukanlah bibir, melainkan hati!
MANUSIA “TERHUBUNG” DENGAN ALLAH BUKAN
MELALUI BIBIRNYA, MELAINKAN
MELALUI HATINYA
Gambar:https://cdns.klimg.com/merdeka.com
Mutiara Tauhid Renungan #404
TABIR GHAIB
Mutiara Tauhid Renungan #404
TABIR GHAIB
“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG BERIMAN ITU ADALAH MEREKA YANG APABILA
DISEBUT ALLAH GEMETARLAH HATI MEREKA …” AL ANFAAL : 2
Mengapa setelah menyebut Allah kalbu
koq datar saja ya tidak merasakan apa-apa?
Saatnya menyadari …., bila telah menyebut
nama-Nya berulang-ulang tapi “terhubung”
tak kesampaian juga, jangan-jangan karena kita lalai menipiskan “tabir” yang
menghalangi antara kita dengan DIA Sang Maha Pencipta.
ANTARA MANUSIA DENGAN SANG MAHA
PENCIPTA DIHALANGI OLEH “TABIR GAIB” YANG MERUPAKAN PENJELMAAN DARI NAFSU BURUK
MANUSIA
Gambar:http://ayonews.com/wp-content/uploads/2016/03/images-47.jpg.jpeg
Mutiara Tauhid Renungan #403
TERHUBUNG
Mutiara Tauhid Renungan #403
TERHUBUNG
Published on
Minggu, September 08, 2019
By
permadialibasyah.com
Manusia “terhubung” dengan Sang Maha
Pencipta bukan melalui akalnya, melainkan melalui kalbunya.
Sadari …, saat mengingat~Nya tapi kalbu
tidak merasakan apa-apa alias datar saja,
saat itu sebenarnya yang kita gunakan adalah akal.
AWAL KEGAGALAN DARI “TERHUBUNG” DENGAN
ALLAH KARENA TERTIPU MENYANGKA MENGGUNAKAN KALBU PADAHAL YANG DIGUNAKANNYA
ADALAH AKAL
Gambar:https://i2.wp.com/www.satujam.com
Mutiara Tauhid Renungan #402
MENDEKATKAN DIRI PADANYA
Mutiara Tauhid Renungan #402
MENDEKATKAN DIRI PADANYA
Published on
Minggu, September 01, 2019
By
permadialibasyah.com
Apakah berdosa bila kita tidak
mendekatkan diri pada Allah?
Mari kita tengok Alqur’an.
“HAI ORANG2
YANG BERIMAN, BERTAKWALAH KEPADA ALLAH DAN CARILAH JALAN YANG MENDEKATKAN DIRI
KEPADA~NYA …” AL MAIDAH : 35
Nah, berdosakah bila disuruh~Nya kita mendekatkan
diri kepada~Nya tapi kita lebih memilih mendekatkan diri pada uang?
“INGATLAH ALLAH DI WAKTU BERDIRI, DI
WAKTU DUDUK, DAN DI WAKTU BERBARING…” AN NISAA’ : 103
Gambar:https://www.khazanahahlulbait.com/wp-content/uploads/ktz/unnamed-12-32adx4p4xeeuaanycrev4a.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #401
TABIR
Mutiara Tauhid Renungan #401
TABIR
Published on
Minggu, Agustus 25, 2019
By
permadialibasyah.com
Allah tak pernah menutup pintu-Nya.
Luar biasanya lagi kunci pintu itu DIA serahkan
pada setiap manusia!
“Nafsu buruk” adalah kunci penutup
pintu-Nya,
“nafsu yang tenang” adalah kunci
pembukanya.
NIKMAT YANG PALING AGUNG ADALAH KE LUAR
DARI HAWA NAFSU, KARENA IA ADALAH TABIR YANG PALING BESAR ANTARA SESEORANG
DENGAN ALLAH ( ABU BAKAR ATH ATHAMASTANI w. 951 M )
Gambar:https://3.bp.blogspot.com
Mutiara Tauhid Renungan #400
KEBERHASILAN
Mutiara Tauhid Renungan #400
KEBERHASILAN
Ada dua sudut pandang dalam melihat
terjadinya suatu keberhasilan.
Yang pertama, keberhasilan terjadi
karena kehebatan kita.
Yang kedua, keberhasilan terjadi bukan
karena kehebatan kita tapi semata-mata kebetulan saja keinginan kita sama
dengan keinginan Tuhan.
Bila berpegang pada yang pertama, maka tanpa
disadari akan dituntunnya kita pada takabur.
Sedangkan bila berpegang pada yang kedua,
dituntunnya kita pada bersyukur.
Saatnya menyadari …, berpegang pada “kesalahan”
berujung pada kerugian sedangkan berpegang pada “kebenaran” berujung pada
ketakwaan.
KEBENARAN HAKIKI ADALAH ALQUR’AN DAN
SUNNAH RASUL
Gambar:https://www.wowkeren.com/images/news/00131077.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #399
BERSERAH DIRI
Mutiara Tauhid Renungan #399
BERSERAH DIRI
Berserah diri adalah suatu keahlian
menghanyutkan jiwa secara total menuruti kehendak-Nya tanpa ada sedikitpun
perlawanan.
Apakah benar kata sebagian orang hanya
para Nabi saja yang mampu berserah diri?
Tentu saja tidak benar.
Berserah diri adalah ajaran Allah bagi
seluruh manusia, tentunya pasti bisa dilakukan oleh setiap orang. Tak mungkinlah
Allah mengajarkan suatu ajaran bila tidak bisa kita lakukan.
Bagaimana tahunya kalau kita sudah bisa
berserah diri?
Jawabannya tak terlalu sulit.
Bila kita mampu tersenyum dengan
kualitas yang sama baiknya pada kelebihan maupun kekurangan, nah itulah yang
jadi salah satu cirinya.
ORANG YANG BERSERAH DIRI PASTI
DIPELIHARA, DIJAMIN REZEKINYA, DAN DILAPANGKAN JIWANYA OLEH ALLAH SANG MAHA SEGALANYA
Gambar:https://pbs.twimg.com/profile_images/378800000513547505/30ade6025e79e62ba8d01eab9efa01ab.jpeg
Mutiara Tauhid Renungan #398
KIAI JARKONI
Mutiara Tauhid Renungan #398
KIAI JARKONI
Published on
Minggu, Agustus 04, 2019
By
permadialibasyah.com
Ilmu agama itu tidaklah sama seperti
“ilmu sekolahan”
“Ilmu sekolahan” yang dihargai seberapa
banyak tahunya, sedangkan di agama yang dihargai bukan seberapa banyak tahunya
melainkan seberapa banyak prakteknya.
Orang yang ahli mengajarkan agama tidaklah
jaminan ia juga ahli menjalani apa yang diajarkannya itu.
Teman saya asal Gombong Jatim bilang, di
Indonesia ini banyaknya Kiai Jarkoni. Yaitu kiai yang “bisa ngajari tapi ngga
bisa ngelakoni.” Dia ngajarin sabar, sementara sendirinya amat mudah
tersinggung. Dia ngajarin santun, sementara bibirnya gampang melantunkan
hujatan.
Apa iya ya …..
TUHAN TAK SUKA PADA ORANG YANG BERILMU
TAPI PERILAKUNYA SEOLAH-OLAH IA TAK BERILMU
Gambar:www.shutterstock.com
Mutiara Tauhid Renungan #397
MENYAMBUT TAMU AGUNG
Mutiara Tauhid Renungan #397
MENYAMBUT TAMU AGUNG
Pak Jokowi sebagai presiden tak pernah
diizinkan berjalan sendiri, kemana pun ia blusukan harus ditemani oleh paspampres.
Demikian juga dengan musibah, kemanapun
ia berkunjung tak diizinkan Allah berjalan sendiri. Ia harus selalu ditemani
oleh hikmah.
Bila suatu ketika kita kedatangan
musibah tapi yang kita sambut bukan hikmahnya, ini tak beda seperti kita kedatangan
pak Jokowi tapi yang kita sambut dengan meriah adalah paspampresnya.
Jangan salah menyambut ah …
KETIKA ALLAH MENGIRIM KETIDAKNYAMANAN,
SEBENARNYA DIA BUKAN MAU MENYIKSA TAPI DIA MAU MEMBERI HIKMAH
Gambar:https://static.wixstatic.com/media/1fb481_ed9a03c8dc014f60ba65672c9274359e~mv2.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #396
SIANG DAN MALAM
Mutiara Tauhid Renungan #396
SIANG DAN MALAM
Mengapa harus ada siang, mengapa tidak
malam saja terus menerus?
Mengapa pula harus ada malam, mengapa
tidak siang saja terus menerus?
Apapun analisanya, akhirnya akan
bermuara pada kenyataan bahwa manusia memang butuh siang dan malam bergantian.
Begitu juga apapun analisanya, manusia
memang butuh nyaman dan tidak nyaman layaknya butuh siang dan malam.
Saatnya menyadari …, tak ada alasan
untuk tak bersyukur atas ketidaknyamanan.
BILA JIWA TAK DITEMPA DENGAN
KETIDAK-NYAMANAN, MANALAH MUNGKIN TERCIPTA JIWA YANG INDAH
Gambar:https://www.wowmenariknya.com/wp-content/uploads/2018/01/siang-dan-malam.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #395
DIA YANG TAK PERNAH TIDUR
Mutiara Tauhid Renungan #395
DIA YANG TAK PERNAH TIDUR
Allah tak pernah tidur ataupun
tertidur.
Begitu hati-hatinya DIA menjaga anak-anakNya
itu sehingga DIA tak mau melepaskan jubah asmaul husna-Nya walaupun hanya sedetik.
Sayang ya, walaupun sudah begitu all
out masih saja ada anak-Nya yang bengal.
Semoga itu bukan aku, cukuplah Abu
Lahab dan Abu Jahal saja.
KETIKA ALLAH MENETAPKAN SUATU
KEPUTUSAN, DIA TAK PERNAH SEKALIPUN MENANGGALKAN JUBAH KASIH SAYANG-NYA
Gambar: https://static.parade.com/wp-content/uploads/2018/02/city-crosswalk-people-busy-ftr.jpg
Mutiara Tauhid Renungan #394
LAYAKNYA AIR DAN MINYAK
Mutiara Tauhid Renungan #394
LAYAKNYA AIR DAN MINYAK
Jiwa dan raga sejatinya dari sananya
terpisah layaknya air dan minyak dalam bejana.
Walaupun jiwa dan raga terpisah, tapi
mereka dapat saling mempengaruhi.
Raga yang sakit dapat mempengaruhi jiwa
ikutan jadi sakit, begitu juga sebaliknya.
Tugas kita lah, sebagai pemilik
keduanya, untuk mencegah jangan sampai sakit pada raga menjalar ke jiwa.
Bagaimana caranya?
Cukup berserah diri saja, menyerahkan
soal kesembuhan dari sakit yang diderita hanya kepada-Nya ….
KETIKA CINTA PADA KESEMBUHAN
MENGALAHKAN CINTA PADA YANG MENYEMBUHKAN, AWAL DARI SAKIT JIWA PUN DIMULAI!
Gambar:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLOPUlrK7864BctxHESl0lrL23YREIvEqyicNwGGAqpegJq0j48UlYQZSp_ivdClM3kG01itcOTlHfuNAFFKF_c5nHS4eUqehU9Wpx9OIxRTC0P_olF0kEkG7OYOElwwW2RF2wWqLO9lg/s1600/air+dan+minyak.jpeg
Mutiara Tauhid Renungan #393
KEINGINAN LIAR
Mutiara Tauhid Renungan #393
KEINGINAN LIAR
Bila jiwa masih gelap, keinginan
pastilah liar.
Berobat karena ingin sembuh, bekerja
karena ingin kaya adalah segelintir
contoh dari keinginan liar.
Betapa tidak liar,
sudah berada dalam genggamanNya koq
diinginkan!
APAPUN YANG SUDAH BERADA
DALAM GENGGAMAN SANG MAHA KUASA, TAK PERLU LAGI DIINGINKAN
Gambar:https://cdn-images-1.medium.com/max/1200/1*k2oDqoDoFOzl1YvAohApcA.jpeg
Langganan:
Postingan (Atom)
Video Of Day
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Kelompok yang mengatas namakan Islam terdiri dari 2 kategori, yaitu Islam orisinal dan Islam palsu. Membedakannya mudah saja. Kalo I...
-
Mengenal jati diri itu sangatlah penting. Semakin mengenal siapakah aku yang sebenarnya, semakin terang mengapa aku ada di dunia dan sema...
-
Dari 208 negara, Indonesia berada di urutan ke140! Inilah hasil survey pada tahun 2010 yang lalu tentang “Negara manakah yang pali...
-
Allah Yang Maha Suci tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Salah satu janjiNya : DIA akan menempatkan di surga orang-orang yang taat ...
-
Sesaat lepas shalat maghrib, aku termenung seandainya saat kematianku datang sekarang, apa yang aku sesalkan dengan perbuatan at...
Diberdayakan oleh Blogger.