Mang Karso
bertanya, “Dimana nikmatnya agama itu, bukankah hanya menambah beban kegiatan hidup
saja?”
Memang, tanpa
tafakur ajaran agama akan sulit dinikmati.
Koq…?
Saatnya menyadari…,
nikmatnya ajaran agama berada pada kesadarannya, ibarat durian nikmatnya
terletak bukan pada kulitnya tapi pada isinya.
Tafakur itu
membuka “kulit” agama.
KETIKA SEMUA TERASA WAJAR, APALAGI BILA MENGUNTUNGKAN, HIDUP
AKAN SELALU NIKMAT
Gambar:data:image/jpeg;base64