Ilmu agama itu tidaklah sama seperti
“ilmu sekolahan”
“Ilmu sekolahan” yang dihargai seberapa
banyak tahunya, sedangkan di agama yang dihargai bukan seberapa banyak tahunya
melainkan seberapa banyak prakteknya.
Orang yang ahli mengajarkan agama tidaklah
jaminan ia juga ahli menjalani apa yang diajarkannya itu.
Teman saya asal Gombong Jatim bilang, di
Indonesia ini banyaknya Kiai Jarkoni. Yaitu kiai yang “bisa ngajari tapi ngga
bisa ngelakoni.” Dia ngajarin sabar, sementara sendirinya amat mudah
tersinggung. Dia ngajarin santun, sementara bibirnya gampang melantunkan
hujatan.
Apa iya ya …..
TUHAN TAK SUKA PADA ORANG YANG BERILMU
TAPI PERILAKUNYA SEOLAH-OLAH IA TAK BERILMU
Gambar:www.shutterstock.com