Ingin punya perilaku yang selaras dengan kehendak
Tuhan tapi membiarkan kalbu “kosong”?
Itu mah, kata orang tua tempo doeloe, tak beda dengan
pungguk merindukan rembulan.
Bila kita ingin bisa ngobrol sama bule, pastilah kita
butuh kemampuan berbahasa Inggris kan …
Bila kita ingin bisa berperilaku selaras dengan
kehendak-Nya, apa yang kita butuhkan?
Pasti dong kemampuan kalbu ya …
Masih banyak orang yang beranggapan kemampuan
kalbu seperti sabar, pasrah, ikhlas, tawakal, bersyukur, dan lain-lainnya itu
datang dengan sendirinya. Padahal manalah ada kemampuan yang datang dengan
sendirinya.
TANPA BELAJAR, AKAL JONGKOK.
TANPA TAFAKUR, KALBU TIARAP.
Gambar:https://ahbabulcoffee.files.wordpress.com/2016/05/images.jpg